Selasa, 27 Desember 2011

LATIHAN NAPAS ATASI SULIT TIDUR

LATIHAN NAPAS ATASI SULIT TIDUR


Banyak cara untuk mengatasi gangguan sulit tidur. Salah satu cara non-obat adalah melalui latihan pernapasan yang dilakukan selama 5-10 menit, baik di siang hari maupun sebelum tidur. Namun yang pasti, usirlah semua bentuk penyebab semua bentuk penyebab gangguan tidur seperti kecemasan, kekhawatiran, stress, rasa marah, rasa bersalah dsb, Ahli terapi alamiah insomnia, Dr. Rosemary Nicol, memberikan beberapa cara berikut ini:

»     Duduk atau berbaring dengan tenang. Letakkan tangan di pangkuan. Bernapaslah dalam-dalam dan pelahan. Saat menarik napas, pikirkan rasa tenang masuk. Sebaliknya, saat membuang napas, bayangkan stress dan ketegangan keluar. Dalam melakukan latihan ini Anda harus berkonsentrasi. Jika pikiran melayang-layang, segera kembalikan pikiran itu pada pernapasan

»     Tidur terlentang, letakkan tangan pada Solar Plekus, persis dibawah dasar tulang rusuk dengan ujung-ujung jari bersentuhan. Buang napas dalam-dalam lalu tahan, kemudian tarik napas pelan-pelan melalui hidung. Rasakan ujung-ujung jari terpisah, kemudian tahan. Setelah itu buang napas pelan-pelan, rasakan ujung jari merapat, lanjutkan pernapasan secara pelahan dan berkonsentrasilah pada napas anda.

»     Kelurakan napas pelan-pelan, tarik napas pelahan dan dalam (hitung sampai angka dua), tahan napas dan hitung sampai empat, buang napas dan hitung sampai empat. Jadi, Anda menarik napas dua, tahan napas empat buang, buang napas empat. Lakukan ini selama dua atau tiga menit. Tapi berhentilah jika merasa pusing. Kalau memiliki penyakit tekanan darah tinggi, tahan napas dan hitung sampai dua saja, bukan empat

 

Cara yang terakhir tampaknya lembih mudah diikuti, selamat mencoba

 

Diambil dari sumber:  INTISARI, Maret 1999, No 428, hlm 192

LATIHAN NAPAS ATASI SULIT TIDUR


Banyak cara untuk mengatasi gangguan sulit tidur. Salah satu cara non-obat adalah melalui latihan pernapasan yang dilakukan selama 5-10 menit, baik di siang hari maupun sebelum tidur. Namun yang pasti, usirlah semua bentuk penyebab semua bentuk penyebab gangguan tidur seperti kecemasan, kekhawatiran, stress, rasa marah, rasa bersalah dsb, Ahli terapi alamiah insomnia, Dr. Rosemary Nicol, memberikan beberapa cara berikut ini:

»     Duduk atau berbaring dengan tenang. Letakkan tangan di pangkuan. Bernapaslah dalam-dalam dan pelahan. Saat menarik napas, pikirkan rasa tenang masuk. Sebaliknya, saat membuang napas, bayangkan stress dan ketegangan keluar. Dalam melakukan latihan ini Anda harus berkonsentrasi. Jika pikiran melayang-layang, segera kembalikan pikiran itu pada pernapasan

»     Tidur terlentang, letakkan tangan pada Solar Plekus, persis dibawah dasar tulang rusuk dengan ujung-ujung jari bersentuhan. Buang napas dalam-dalam lalu tahan, kemudian tarik napas pelan-pelan melalui hidung. Rasakan ujung-ujung jari terpisah, kemudian tahan. Setelah itu buang napas pelan-pelan, rasakan ujung jari merapat, lanjutkan pernapasan secara pelahan dan berkonsentrasilah pada napas anda.

»     Kelurakan napas pelan-pelan, tarik napas pelahan dan dalam (hitung sampai angka dua), tahan napas dan hitung sampai empat, buang napas dan hitung sampai empat. Jadi, Anda menarik napas dua, tahan napas empat buang, buang napas empat. Lakukan ini selama dua atau tiga menit. Tapi berhentilah jika merasa pusing. Kalau memiliki penyakit tekanan darah tinggi, tahan napas dan hitung sampai dua saja, bukan empat

 

Cara yang terakhir tampaknya lembih mudah diikuti, selamat mencoba

 

Diambil dari sumber:  INTISARI, Maret 1999, No 428, hlm 192
Rabu, 21 Desember 2011

Kunci Surga Untuk Prajurit Kecil



Sabtu, 11 November 2011

“Ketika hidup hanya untuk meminta tanpa mau memberi, sebenarnya saat itu kita tidak hidup, melainkan telah mati sebelum kematian itu datang. (Agus Arifin)

Teman, jika kemarin engkau telah membaca tulisanku “ Senyum Malu Itu Benar-Benar Ada”, sekarang kan kuceritakan padamu tentang salah satu aktifitasku sebagai Pengajar Muda di Bumi Mandar Tatibajo. Selain menyiapkan metode dan bahan ajar untuk  persiapan mengajar keesokan harinya di sekolah, mengajar mengaji, adalah salah satu aktifitasku tatkala malam telah tiba menawarkan kesunyian. Lampu mushola yang tak begitu terang selalu setia menemaniku. Aktifitas itu nyaris setiap hari kujalani mulai dari pukul 18.25 s.d 20.00 WITA, hanya libur ketika hari Kamis Tiba. Jumlah murid mencapai 30 anak dan dengan tingkatan yang berbeda untuk masing-masing anak, ternyata cukup membuatku kewalahan. Syukurlah aku tak sendiri, ada imam mushola yang membantu meringankan pekerjaanku. Meski usianya tak lagi muda, bagiku kehadirannya cukup menjadi pemompa semangatku. Sebagai bentuk penghormatanku kepadanya, aku biasa memanggilnya dengan sebutan pak Imam. Orang-orang biasa memanggilnya bapaknya Ical, karena beliau memiliki anak pertama yang bernama Ical. Begitulah budaya Mandar, seorang laki-laki yang sudah menikah dan memiliki anak, biasa dipanggil bukan dengan nama aslinya melainkan dengan meminjam nama anaknya.

Pengalaman yang akan kuceritakan ini adalah pengalaman yang baru saja ku alami beberapa menit sebelum kuputuskan untuk menulisnya. Suhingga aku jamin bahwa cerita ini benar-benar masih sangat fresh. Ibarat nasi, masih panas. Ibarat buah, masih segar baru dipetik dari pohonnnya. Tak ada sedikitpun niat menggurui apalagi menyombongkan diri, tidak ada, sungguh tidak ada.. yang ada hanyalah niat untuk berbagi inspirasi dan kebahagiaan, karena kebahagiaan sejati bukanlah ketika kita dapat  berbahagia seorang diri, melainkan ketika kita mampu menularkan kebahagiaan itu, hingga membuat orang lain pun merasakan bahagia. Dari hati kecil ini, hanya terbersit sebuah harapan, semoga dari sekian banyak temanku yang membaca, paling tidak ada satu hati yang terinspirasi.

“Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh..” “wa’alaikum salam warohmatullohi wabarokatuh..” jawaban itu terdengar serentak menggetarkan seluruh penjuru mushola. “Baiklah anak-anak, malam ini kita akan belajar menghafal Qur’an Surah At-Takatsur ayat 1-8 sekaligus bapak juga akan menjelaskan terjemahan dari surah tersebut, bagaimana anak-anak siap?” Siaap”..jawaban serentak kembali terdengar membahana, memecah kegelapan malam yang berusaha menawarkan kesunyian. “Baiklah anak-anak ikuti bapak ya“ Bismillahirrohmanirrohim...Alhakumuttakatsur...”  Bismillahirrohmanirrohim...Alhakumuttakatsur...” balas mereka dengan penuh semangat mengikuti bacaan demi bacaan yang kukumandangkan. Ayat demi ayat kubacakan, lengkap dengan terjemahan dan penjelasannnya. Aku tak berani menyebut itu tafsir, karena kucukup tahu diri, bahwa aku bukanlah seorang ahli tafsir. Aku hanya berusaha menjelaskan dengan bahasa anak-anak agar mereka memahami apa yang mereka baca. Agar mereka tak hanya membaca dan menghafal tanpa makna yang melekat dalam hati.

Qur’an Surah At-Takatsur, intinya bercerita tentang orang-orang yang lalai dan tentang alam kubur. Anak-anak terlihat serius menyimak kata demi kata yang keluar dari mulutku. Kuceritakan secara detail tentang kehidupan di alam kubur. Tak lupa kuceritakan pula kehidupan di surga dan neraka. Saat kuceritakan tentang surga, senyum bahagia bercampur takjub menghiasi wajah mereka. Namun saat cerita tentang neraka mulai ku buka, dahi mereka mulai mengkerut,  wajah mereka mulai berubah, pertanda bahwa ketakutan dan kekhawatiran mulai menghantui mereka.  Tak hanya anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak, dan para  pemuda  pun ikut menyimak ceritaku dengan sangat serius.  Aku pun heran, tak biasanya mereka berkumpul di depan pintu dan mengintip dari lubang-lubang jendela dalam jumlah sebanyak itu, sampai berjubel di depan pintu. Biasanya hanya dua sampai tiga orang ibu yang mengawasi anaknya tatkala mereka sedang mengaji. Kebetulan jarak rumah warga dengan mushola sangat berdekatan, jadi mungkin saja suaraku terdengar sampai rumah mereka, sehingga mereka berdatangan ke mushola. Apalagi aku sengaja lebih mengeraskan suaraku, agar anak-anak dapat mendengar dan memahami apa yang kusampaikan. Melihat fenomena itu, timbul ide di kepalaku untuk mengaitkan semua cerita yang telah kusampaikan sebelumnya dengan perintah untuk sholat  lima waktu. Ini menjadi penting untuk dibahas, karena di Tatibajo hampir semua orang tua tak pernah sholat 5 waktu. Hanya sedikit orang saja yang menjalani sholat, jumlahnya pun tak sampai 5 Orang. Aku berani mengatakan itu, karena aku belum pernah melihat orang-orang di sana melaksanakan sholat selain hari jumat dan hari raya.

“ Anak-anakku untuk masuk surga itu ada kuncinya, jadi nggak bisa sembarangan masuk. Mau tahu apa kuncinya? Mauuu..”jawab mereka serentak. “Kunci masuk surga itu  sholat 5 waktu. Jadi yang sholatnya masih bolong-bolong gak bisa tuh masuk surga. Makanya harus rajin sholat 5 waktunya. Setuju?” Sepakat..” sepakat? Setuju” Jawab mereka dengan wajah penuh semangat. Oh iya bapak ingin tambahkan lagi cerita tentang surga. Di surga itu semuanya ada. Kalian ingin mainan tinggal sebut saja, kalian ingin makanan enak tinggal sebut, kalian ingin minum susu, langsung ngalir sungai susu saat itu juga”.  Wuaah, klo ingin televisi pak, apa bisa?” tanya mereka penasaran sambil terkagum-kagum. “wah kalau cuma televisi ya bisa sekali..” Kulihat wajah-wajah polos yang lebih takjub dari sebelumnya.  “ Tak hanya itu, di surga kalian nanti akan jadi lebih cantik dan ganteng saat angin surga berhembus menyentuh tubuh kalian. Hayoo, siapa yang pengen masuk surga?” Saya pak..” jawab mereka sambil berebut mengacungkan tangan. Ah..damai hatiku melihatnya..pertanyaan-pertnyaan dan tingkah laku polos mereka lah yang sering membuatku tersenyum bahagia dan menjadi penghibur tatkala rasa rindu pada keluarga dan teman-temanku datang tiba-tiba.

“Saya juga mau masuk surga pak Arif..!” Suara itu datang tiba-tiba dari arah pintu masuk mushola. Seorang ibu setengah baya dengan dandanan menor ala Inul Daratista, wajahnya putih tapi kulit lengannya cokelat, pertanda bahwa bedak yang dipakai sangatlah tebal. Sang ibu dengan semangatnya mengacungkan tangan, seakan tak mau kalah dengan anaknya yang ikut mengaji bersamaku. “Oh ibu mau masuk surga juga..? Wah Bisa bu...tapi ada syaratnya. Sambil tersenyum kecil, kuhadapkan wajahku ke arah anak-anak yang duduk melingkar di hadapanku, “syaratnya apa anak-anak? “Sholat Lima Waktuuu..!” suara itu terdengar keras namun tetap seirama. Ya, suara yang membuatku bangga sekaligus bahagia tatkala mendengarnya. Kulihat sang ibu tersenyum malu. Keunikan tak berhenti sampai di situ, tepat ketika adzan isya’ akan dikumandangkan, seorang anak bernama Rudi, salah satu muridku yang masih duduk di kelas VI, atas inisiatifnya sendiri tiba-tiba mengambil microfon dan berkata “ Orang tua ayo sholat lima waktu, ayo sholat lima waktu...!” khas dengan logat Mandarnya. Walau sedikit nekad, tapi tak apa, aku tetap bangga dengan semangat dan keberaniannya. Anak-anak yang lain juga tak kalah semangatnya. Saking semangatnya, sampai-sampai mereka berebut untuk melaksanakan adzan dan iqomat. Keputusan siapa yang adzan dan iqomat pun ditentukan lewat ‘hompimpa alaihom gambreng.” Siapa yang menang, dialah yang adzan dan iqomat. Kali ini muridku, Sapar pemenangnya. Dia girang bukan kepalang. Bagai orang yang baru saja menemukan harta karun atau mendapatkan warisan yang melimpah. Senyum kecil pertanda puas, bahagia dan bangga mengembang di wajahku. Kuhela nafas panjang, “Anakku, semoga semangat kalian, terus berkobar tak padam oleh waktu. Semoga semangat kalian juga kan menular pada orang tua kalian. Ah, rasanya aku mulai menemukan sisi lain dari kalian. Sisi lain yang menjadikan kalian pantas untuk kubanggakan. Sisi lain yang membuatku semakin menyayangi kalian, Prajurit-Prajurit Kecilku . (Arif)

Tiga Kualitas Pribadi

KEJELASAN TUJUAN,


KESEGERAAN BERTINDAK,
dan KERENDAHAN HATI,


adalah tiga kualitas pribadi
yang paling berperan
membebaskan orang dari kemiskinan,
mengeluarkannya dari kesulitan,
meninggikan derajatnya,
mengkayakan kehidupannya,
dan menjadikannya pemimpin
yang membahagiakan sesamanya.


Maka segeralah bertindak
dalam kejelasan tujuan,
dan selalu peliharalah kerendahan hati Anda. (MT)

Doa kita.

Doa saya bagi keberhasilan Anda.

Dalam Subuh yang damai ini, kami menyadari bahwa bukan rendahnya temperatur yang paling membekukan kehidupan, tapi rendahnya keberanian.

Telah banyak jiwa yang sejatinya pandai, berbakat, dan berimpian tinggi - yang membeku karena rasa takut.

Apa pun yang direncanakannya, apa pun kelengkapan persiapannya, dan apa pun yang telah didoakannya kepada Tuhan dan yang dimintakan nasehatnya dari sesamanya, dia tetap tidak bergerak.

Rasa takut membekukan selincah-lincahnya hati, mengkakukan sefasih-fasihnya lidah, melumpuhkan sesehat-sehatnya tubuh, dan memandulkan seindah-indahnya bakat.

Tuhan kami Yang Maha Melapangkan,

Tenagailah kesungguhan kami untuk menjadi jiwa-jiwa yang damai dalam keikhlasan untuk melakukan yang harus kami lakukan untuk menjadi semakin Kau kasihi, dan menghindari yang menjadikan kami merasa jauh dari kasihMu.

Tuhan kami Yang Maha Perkasa,

Bebaskanlah kami dari rasa takut ini, murnikanlah keikhlasan kami kepada tuntunan kebaikanMu, besarkanlah keberanian kami untuk melakukan yang justru kami takuti, dan luaskanlah pandangan hati kami - agar tak ada masalah yang tampil lebih besar daripada kemampuan kami dan daripada pendampinganMu.

Engkaulah Tuhan kami,

Damaikan, kuatkan, dan beranikan hati kami - untuk memenuhi harapanMu - agar kami menjadi sebaik-baik manusia, yang bermanfaat bagi sesama kami.

Anda disiapkan bagi peran membesarkan kehidupan



Berikut adalah 5 tanda bahwa Anda bukan jiwa sederhana,


bahwa Anda disiapkan bagi peran membesarkan kehidupan:


1. Anda memiliki mimpi-mimpi yang besar.
2. Anda menyukai sesuatu secara ekstrem.
3. Anda memiliki kecenderungan untuk mengkritik.
4. Anda memprotes perlakuan orang lain yang tidak menghormati Anda.
5. Anda tersiksa antara impian yang besar dan kenyataan hidup yang lamban.

Yang manakah Anda?
Yang manakah yang paling dominan menjadi sifat Anda?

Kartu Kepribadian...(Jurus Ampuh Menghadapi Anak "Nakal")



“Disaat orang lain menganggap sesuatu yang kau lakukan tak mungkin berhasil, maka tetaplah maju dan jangan pernah berfikir untuk mundur walau selangkah saja. Karena pasti Tuhan akan memberikan jalan yang mungkin kau pun tak pernah menduga, saat kesulitan yang engkau hadapi benar—benar berada dalam puncaknya”

Kamis, 24 november 2011-11-25

Pagi ini masih sama seperti pagi-pagi sebelumnya. Kuayunkan langkahku menuju sekolah, walaupun ku tahu tak akan ada guru yang datang sepagi ini. Tapi biarlah, ku tetap niatkan untuk berangkat. Biarlah langkah kecil ini kan mengukir sebuah kata yang tak banyak orang memahaminya. Ya, sebuah kata yang akan memberikan efek luar biasa tanpa harus banyak ucapan yang keluar dengan sia-sia. Satu kata itu sangat dekat dengan kita, namun sering kali kita acuh terhadapnya. Ya...dialah keteladanan. Sebuah kata yang sederhana, namun sulit untuk dilakukan. Sebuah kata yang seharusnya menjadi kepribadian para pemimpin di negeri ini.

Mentari yang tadinya masih ragu untuk muncul, kini terlihat kokoh dan yakin memamerkan sinarnya kesana-kemari. Sinar itu pun tertangkap pepohonan yang berdiri kokoh di depan sekolah. Anak-anak tampak tak peduli dengan urusan sinar-sinar itu. Mereka terlihat asyik dengan permainan mereka. Ada yang berlari kesana-kemari, main bola, atau main lompat tali bagi yang perempuan. Sementara aku masih berfikir keras mencari ide tambahan untuk kubawa sebagai bahan ajar di kelas nanti. Syukurlah, ide yang kunanti-nantikan akhirnya muncul juga. Segera kuambil kertas warna,dan kemudian kugunting menyerupai bentuk kartu remi sebanyak 7 buah, karena jumlah muridku di kelas IV memang hanya 7 anak. Tak masalah, walau hanya 7 tapi semangatnya tak bisa dianggap remeh, setara dengan 21 anak. Tak berapa lama, guntingan kertas itu pun selesai. Kutulisi kartu itu satu persatu dengan macam-macam sifat terpuji. Ada sopan, rajin, baik hati, sabar, penolong, jujur dan pemberani. Karena itulah aku menyebutnya dengan nama “Kartu Kepribadian”.

Bel tanda masuk telah kubunyikan. Kuayunkan langkahku menuju ruang kelas IV yang tak jauh dari ruang guru. Hanya berjarak belasan meter. Keyakinan  tingkat tinggi tetap menghiasi fikiranku, bahwa cara yang akan coba kupraktekkan ini akan berhasil. “Baiklah anak-anak, pagi ini bapak punya permainan untuk kalian”. “Horeeeee....”balas mereka serentak sambil tepuk tangan. Kebetulan jumlah mereka kali ini hanya 5 anak. Ada dua anak lagi yang tidak masuk sekolah karena membantu orang tuanya di kebun. Di sini adalah hal yang biasa, anak tidak masuk sekolah hanya karena ke kebun dan ke pasar membantu orang tuanya,  atau juga menjaga adiknya di rumah. “Ada yang tahu ini apa?”tanyaku sambil menunjukkan kertas berbentuk kartu remi di tanganku. “Kartuuuuuuuu”jawab mereka serentak. “Baik anak-anak, dalam kartu ini sudah bapak tuliskan beberapa macam sifat baik yang harus kalian miliki. Bapak menyebut kartu ini sebagai kartu kepribadian. Bapak menyebutnya apa anak-anak? Tanyaku mencoba memastikan bahwa mereka menangkap apa yang kukatakan. “Kartu Kepribadiaaan” jawab mereka.“Permainannya begini, pertama bapak akan mengocok kartu ini, sementara kalian pejamkan mata dan ambil kartu ini satu per satu. Jangan sekali-kali membuka mata sebelum bapak minta untuk membuka mata. Ok?..Bagaimana anak-anak, siap untuk bermain?” Siaaaaap,” Kelas IV?” Akuuu pasti JUARAAAAA!” teriak mereka bersemangat lengkap dengan gerakan yang telah kuajarkan pada mereka.

Satu per satu kartu Kepribadian telah berada di tangan mereka. “Oke anak-anak, kalian telah mendapatkan kartu yang di dalamnya tertulis sifat-sifat terpuji. Nah, sekarang bapak tantang kalian untuk mempraktekkan sifat itu paling tidak mulai dari sekarang sampai nanti malam saat kalian tidur. Kalian sendiri yang memilih kartu itu, maka kalian jugalah yang harus bertanggungjawab untuk mempraktekkan sifat yang tertulis dalam kartu itu. Bapak yakin anak-anak  Tati Bajo adalah anak-anak yang baik dan bertanggung jawanb. Anak-anak Tati Bajo adalah anak yang hebat. Wahai anak-anakku, banyak orang menyebut kalian anak-anak gunung. Mereka bilang anak gunung itu nakal, anak gunung itu tak bisa diatur, anak gunung itu tidak sopan. Biarkanlah mereka berkata begitu, tak perlu kalian dengarkan, yang pasti hari ini kita akan buktikan kepada mereka, bahwa apa yang mereka katakan itu salah. Kalian adalah anak-anak yang baik, kalian anak-anak yang semangat belajar demi meraih cita-cita, itulah sebabnya bapak selalu bersemangat mengajar kalian Ingatlah...tak boleh ada satupun orang yang memandang rendah kalian, karena kalian tak pantas untuk direndahkan.  Jika ada orang yang berani menghina kalian, maka  percayalah wahai Prajurit Mimpi (julukan untuk mereka), bapaklah orang pertama yang akan membela kalian, karena kalian adalah murid-murid kebanggaan bapak,, bapak yakin kalian bisa berubah menjadi anak-anak yang baik, jika kalian mau berusaha. Hari ini, kalian harus bertekad untuk membuang sifat-sifat buruk kalian satu per satu dan menggatinya dengan sifat-sifat yang baik....Siap menerima tantangan dari bapaaak?” tanyaku mencoba mengobarkan semangat mereka. “Siaaaaaap!"jawab mereka dengan raut wajah penuh semangat dan mata berkaca-kaca. Kusematkan satu per satu “Kartu Kepribadian” itu di kerah depan baju mereka. Semoga ini menjadi langkah kecil yang menjadi awal perubahan besar dalam hidup mereka. “Tinggal kita lihat hasilnya saja”pikirku.

Waktu istirahat pun tiba. Jam menunjuk tepat angka 10. Sengaja aku duduk santai di depan ruang guru.  Kuperhatikan segala tingkah polah anak-anak, khususnya anak-anak kelas VI yang terlihat bangga karena memakai kartu kepribadian di bajunya. Aku hanya ingin tahu, apakah kartu itu cukup memiliki efek atau tidak bagi mereka. Subhanallah, apa yang kulihat kali ini benar-benar ajaib. Rahman muridku yang biasanya sangat temperamen, kali ini ketika salah seorang teman menendang kakinya disaat main bola, dia sama sekali tak membalasnya, bahkan dia bersedia memaafkan temannya itu. Sebenarnya kulihat awalnya dia ingin marah, tapi salah seorang temannya menunjuk  kartu yang tertempel di kerah bajunya, berusaha mengingatkan Rahman tentang  kartu “Baik Hati”, sehingga sekuat tenaga Rahman berusaha menahan amarahnya” Lucu sekali, tapi aku suka itu. Selain Rahman, ada lagi yang tak kalah uniknya. Sugiyono yang saat itu mendapatkan “Kartu Penolong”, kuperhatikan dia mulai berubah benar-benar menjadi anak yang penolong, Mulai dari mengambilkan saya minum sampai membantu temannya memahami pelajaran Matematika telah dilakukannya. Padahal sebelumnya, anak itu tergolong anak yang individualis. Di tengah kesibukannku memperhatikan tingkah polah anak-anak di lapangan, tiba-tiba beberapa anak kelas 5 datang menghampiriku. “Pak Ariif, kami juga mau lah pak dikasih tulisan-tulisan seperti kelas IV” pinta mereka sedikit merengek. “Kalian juga mau? Oke nanti bapak buatkan ya”...Yeeee” sambut mereka penuh suka cita. “Yes...Hari pertama sukses besar untuk sebuah awal perjalanan “Kartu Kepribadian” pikirku. Tinggal menunggu hari-hari selanjutnya. Semoga memang menjadi awal perubahan yang manis untuk mereka. Agar mereka tak lagi dipandang sebelah mata. Agar orang tua mereka pun tak malu dan bahkan bangga menyebut mereka sebagai anak-anaknya (arif).

Benarkah di Ruangan Ini Ada Udara?



Hari masih gelap, belum terdengar suara Anjing menggonggong. Kudengar suara langkah kaki di lantai papan yang semakin lama semakin mendekat. “Ana cari apa, pagi-pagi begini sudah bangun?”, rupanya mamak terbangun dari tidurnya karena mendengar bunyi gaduh di dapur belakang akibat ulahku. Aku sedang mencari alat-alat dapur yang bisa kujadikan alat peraga untuk pelajaran IPA siang nanti. Tidak banyak yang kubutuhkan, tidak sulit pula untuk mendapatkannya karena semuanya telah tersedia di dapur ini: satu gelas, satu kotak makan, satu mangkuk dan satu botol yang semuanya transparan.

Pelajaran IPA untuk pertemuan hari ini ingin kuisi dengan praktikum. Aku ingin anak-anak tidak hanya mendengarkan teori dan berandai-andai tentang bagaimana teori tersebut dibuktikan. Aku ingin mereka membangun pemahaman konsep dari apa yang mereka lakukan, amati dan mereka buktikan sendiri. Semua peralatan sederhana telah berhasil kusiapkan. Lembar kerja pun sudah ku-copy-kan. Berbekal satu ember berisi air parit yang diambilkan oleh salah satu murid, aku masuk kelas dengan wajah sumringah.

“Coba tebak, apa yang akan Ibu lakukan dengan air ini!”. Semua mengerutkan kening. Mereka mencoba menerka apa yang kira-kira akan kulakukan dengan semua peralatan yang kubawa.

“Air kan benda cair Bu!”

Aku terkesima ketika salah seorang muridku mencoba menebak dengan jawaban mendekati topik pelajaran yang akan dibahas hari ini. “Ya, kita akan belajar tentang sifat-sifat benda cair, gas dan benda padat”, paparku sambil membagikan lembar kerja. “Nah anak-anak, sebelum kita mulai praktikum, Ibu minta tolong dua meja paling depan ini disatukan dulu”, murid kelas ini jumlahnya sedikit dan semuanya suku asli. Kelas kecil semacam ini membuatku leluasa untuk menerapkan kurikulum individu pada saat teori dan tidak perlu membagi kelompok pada saat praktikum (kecuali jika dibutuhkan), alat peraga yang perlu kusiapkan pun cukup satu set. Anak-anak segera melaksanakan arahanku, nampaknya mereka ingin segera tahu apakah gerangan yang akan kami lakukan pada pertemuan ini.

“Perhatikan petunjuk pada kertas yang sudah Ibu bagikan! Alat dan bahan apa saja yang perlu disiapkan?”. Mereka pun menyebutkan alat dan bahan yang dibutuhkan, kemudian segera meletakkan di atas meja yang sudah mereka siapkan tadi. “Lalu apa yang hendak dilakukan dengan alat-alat ini Bu?”, mereka terlihat bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Aku tidak tahu sebelumnya mereka pernah melakukan praktikum atau tidak, tapi antusiasme dan minat belajar mereka terlihat sangat tinggi ketika diajak belajar sambil mempraktikkan. Biasanya mereka hanya dapat bertahan dalam lama waktu tertentu di dalam kelas. Jika konsep sudah mereka pahami atau paling tidak sudah disampaikan oleh guru, dan mereka sudah merasa penat, mereka tidak segan minta ke luar kelas untuk bermain. Karena itu, guru-guru di sekolah kami pun harus pandai-pandai mencari cara yang menarik dan menyenangkan dalam menyampaikan konsep dari suatu mata pelajaran. Bahkan tidak jarang kami belajar di luar kelas untuk menyelingi suasana belajar siswa agar lebih dekat dengan objek yang dipelajari.

Setelah kujelaskan langkah-langkahnya, secara bertahap mereka melaksanakan petunjuk sesuai lembar kerja. Diawali dengan sifat benda cair. Dengan sigap mereka memindahkan air dari satu wadah ke wadah lainnya untuk membuktikan bahwa benda cair mengikuti bentuk tempatnya. Kemudian mereka menuang air di halaman sekolah agar dapat mengamati bahwa air mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Selanjutnya, membuktikan bahwa di lingkungan sekitar kita terdapat udara.

“Tahukah kalian bahwa di ruangan ini ada udara?”, pertanyaan pretest untuk mengajak mereka mengingat-ingat materi wujud benda gas yang pernah dipelajari di kelas sebelumnya.

“Ada Bu!”

“Apa buktinya?”

“Hmm...entahlah Bu”, jawaban yang biasa mereka lontarkan saat tidak bisa menjawab suatu pertanyaan. Mulanya aku merasa jengkel ketika mendengar jawaban ‘entahlah’, bagiku terdengar tidak sopan. Tapi, ternyata itu memang bahasa mereka. Jawaban ‘entahlah’ mereka ungkapkan ketika sudah tidak mampu lagi berpikir untuk menjawab suatu pertanyaan, meskipun ada juga yang kadang langsung menjawab ‘entahlah’ tanpa berpikir terlebih dahulu.

Aku mengipas rambut salah seorang muridku, “Coba perhatikan, apa yang terjadi ketika rambut Aris Ibu kipas?”. “Bergeraaak!”, jawab mereka serentak. “Nah, itu menunjukkan bahwa di ruangan ini ada udara. Ketika Ibu mengipas rambut Aris, udara di sekitar rambut Aris bergerak. Udara yang bergerak itu kemudian disebut angin. Ada yang suka main layang-layang? Kalau tidak ada angin, layang-layangnya bisa terbang tidak?”, lanjutku membawa alam berpikir mereka pada contoh yang mereka sukai.

“Tidak Bu...karena udaranya tidak bergerak!”, ternyata mereka dapat memahami konsep dengan cepat.

“Nah, anak-anak...ayo kita buktikan apakah di ruangan ini ada udara atau tidak. Coba kerjakan petunjuk kerja berikutnya!”

Mereka pun memasukkan gelas kosong ke dalam kotak makan transparan berisi air, dengan posisi tegak dan tertelungkup serta dilakukan dalam waktu singkat. Mereka dapat mengamati bahwa air tidak masuk ke dalam gelas karena di dalamnya sudah terisi udara. Masing-masing anak mencoba dan tanpa kuminta mereka memberikan apresiasi tepuk tangan bagi yang berhasil meletakkan gelas ke dalam air tanpa ada air yang masuk ke dalamnya. Suasana menjadi semakin seru ketika kutunjukkan pada mereka bahwa gelas terisi air tidak akan tumpah saat diletakkan dalam posisi terbalik hanya dengan penutup kertas HVS. Senang sekali melihat mereka dapat menyimpulkan sendiri konsep yang mereka pelajari melalui metode konstruktivisme pada praktikum hari ini*_*. Akhirnya dua jam mata pelajaran dapat dilalui tanpa ada satu pun yang meminta ke luar main pada saat pelajaran berlangsung.

Oleh: Mo Awwanah


Rabu, 07 Desember 2011

Macam-Macam Puasa

Macam-Macam Puasa

Menurut para ahli fiqih, puasa yang ditetapkan syariat ada 4 (empat) macam, yaitu puasa fardhu, puasa sunnat, puasa makruh dan puasa yang diharamkan.

A. PUASA FARDHU

Puasa fardhu adalah puasa yang harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan syariat Islam. Yang termasuk ke dalam puasa fardhu antara lain:

a. Puasa bulan Ramadhan

Puasa dalam bulan Ramadhan dilakukan berdasarkan perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an sebagai berikut :

- yâ ayyuhal-ladzîna âmanûkutiba ‘alaykumush-shiyâmu kamâ kutiba ‘alal-ladzîna min qoblikum la’allakum tattaqûn –

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu terhindar dari keburukan rohani dan jasmani (QS. Al Baqarah: 183).

- syahru Romadhônal-ladzî unzila fîhil-qurânu hudal-lin-nâsi wa bayyinâtim-minal-hudân wal-furqôn(i). Faman syahida min(g)kumusy-syahro falyashumh(u). wa man(g) kâna marîdhon aw ‘alâ safari(g) fa’iddatum-min ayyâmin ukhor. Yurîdullohu bikumul-yusro wa lâ yurîdu bikumul-‘usro wa litukmilul-‘iddata walitukabbirulloha ‘alâ mâ hadâkum wa la’allakum tasykurûn -

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al Baqoroh: 185)

b. Puasa Kafarat

Puasa kafarat adalah puasa sebagai penebusan yang dikarenakan pelanggaran terhadap suatu hukum atau kelalaian dalam melaksanakan suatu kewajiban, sehingga mengharuskan seorang mukmin mengerjakannya supaya dosanya dihapuskan, bentuk pelanggaran dengan kafaratnya antara lain :

  1. Apabila seseorang melanggar sumpahnya dan ia tidak mampu memberi makan dan pakaian kepada sepuluh orang miskin atau membebaskan seorang roqobah, maka ia harus melaksanakan puasa selama tiga hari.

  2. Apabila seseorang secara sengaja membunuh seorang mukmin sedang ia tidak sanggup membayar uang darah (tebusan) atau memerdekakan roqobah maka ia harus berpuasa dua bulan berturut-turut (An Nisa: 94).

  3. Apabila dengan sengaja membatalkan puasanya dalam bulan Ramadhan tanpa ada halangan yang telah ditetapkan, ia harus membayar kafarat dengan berpuasa lagi sampai genap 60 hari.

  4. Barangsiapa yang melaksanakan ibadah haji bersama-sama dengan umrah, lalu tidak mendapatkan binatang kurban, maka ia harus melakukan puasa tiga hari di Mekkah dan tujuh hari sesudah ia sampai kembali ke rumah. Demikian pula, apabila dikarenakan suatu mudharat (alasan kesehatan dan sebagainya) maka berpangkas rambut, (tahallul) ia harus berpuasa selama 3 hari.


Menurut Imam Syafi’I, Maliki dan Hanafi:

Orang yang berpuasa berturut-turut karena Kafarat, yang disebabkan berbuka puasa pada bulan Ramadhan, ia tidak boleh berbuka walau hanya satu hari ditengah-tengah 2 (dua) bulan tersebut, karena kalau berbuka berarti ia telah memutuskan kelangsungan yang berturut-turut itu. Apabila ia berbuka, baik karena uzur atau tidak, ia wajib memulai puasa dari awal lagi selama dua bulan berturut-turut.[1]

c. Puasa Nazar

Adalah puasa yang tidak diwajibkan oleh Tuhan, begitu juga tidak disunnahkan oleh Rasulullah saw., melainkan manusia sendiri yang telah menetapkannya bagi dirinya sendiri untuk membersihkan (Tazkiyatun Nafs) atau mengadakan janji pada dirinya sendiri bahwa apabila Tuhan telah menganugerahkan keberhasilan dalam suatu pekerjaan, maka ia akan berpuasa sekian hari. Mengerjakan puasa nazar ini sifatnya wajib. Hari-hari nazar yang ditetapkan apabila tiba, maka berpuasa pada hari-hari tersebut jadi wajib atasnya dan apabila dia pada hari-hari itu sakit atau mengadakan perjalanan maka ia harus mengqadha pada hari-hari lain dan apabila tengah berpuasa nazar batal puasanya maka ia bertanggung jawab mengqadhanya.

B. PUASA SUNNAT

Puasa sunnat (nafal) adalah puasa yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak berdosa. Adapun puasa sunnat itu antara lain :

1. Puasa 6 (enam) hari di bulan Syawal

Bersumber dari Abu Ayyub Anshari r.a. sesungguhnya Rasulallah saw.  bersabda: “ Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan, kemudian dia menyusulkannya dengan berpuasa enam hari pada bulan syawal , maka seakan – akan dia berpuasa selama setahun”.[2]

2. Puasa Tengah bulan (13, 14, 15) dari tiap-tiap bulan Qomariyah

Pada suatu hari ada seorng Arabdusun datang pada Rasulullah saw. dengan membawa kelinci yang telah dipanggang. Ketika daging kelinci itu dihidangkan pada beliau maka beliau saw. hanya menyuruh orang-orang yang ada di sekitar beliau saw. untuk menyantapnya, sedangkan beliau sendiri tidak ikut makan, demikian pula ketika si arab dusun tidak ikut makan, maka beliau saw. bertanya padanya, mengapa engkau tidak ikut makan? Jawabnya “aku sedang puasa tiga hari setiap bulan, maka sebaiknya lakukanlah puasa di hari-hari putih setiap bulan”. “kalau engkau bisa melakukannya puasa tiga hari setiap bulan maka sebaiknya lakukanlah puasa di hari-hari putih yaitu pada hari ke tiga belas, empat belas dan ke lima belas.[3]

3. Puasa hari Senin dan hari Kamis.

Dari Aisyah ra. Nabi saw. memilih puasa hari senin dan hari kamis. (H.R. Turmudzi)[4]

4. Puasa hari Arafah (Tanggal 9 Dzulhijjah atau Haji)

Dari Abu Qatadah, Nabi saw. bersabda: “Puasa hari Arafah itu menghapuskan dosa dua tahun, satu tahun yang tekah lalu  dan satu tahun yang akan datang” (H. R. Muslim)[5]

5. Puasa tanggal 9 dan 10 bulan Muharam.

Dari Salim, dari ayahnya berkata: Nabi saw. bersabda: Hari Asyuro (yakni 10 Muharram) itu jika seseorang menghendaki puasa, maka berpuasalah pada hari itu.[6]

6. Puasa nabi Daud as. (satu hari bepuasa satu hari berbuka)

Bersumber dari Abdullah bin Amar ra. dia berkata : Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya puasa yang paling disukai oleh Allah swt. ialah puasa Nabi Daud as. sembahyang yang paling d sukai oleh Allah ialah sembahyang Nabi Daud as. Dia tidur sampai tengah malam, kemudian melakukan ibadah pada sepertiganya dan sisanya lagi dia gunakan untuk tidur, kembali Nabi Daud berpuasa sehari dan tidak berpuasa sehari.”[7]

Mengenai masalah puasa Daud ini, apabila selang hari puasa tersebut masuk pada hari Jum’at atau dengan kata lain masuk puasa pada hari Jum’at, hal ini dibolehkan. Karena yang dimakruhkan adalah berpuasa pada satu hari Jum’at yang telah direncanakan hanya pada hari itu saja.

7. Puasa bulan Rajab, Sya’ban dan pada bulan-bulan suci

Dari Aisyah r.a berkata: Rasulullah saw. berpuasa sehingga kami mengatakan: beliau tidak berbuka. Dan beliau berbuka sehingga kami mengatakan: beliau tidak berpuasa. Saya tidaklah melihat Rasulullah saw. menyempurnakan puasa sebulan kecuali Ramadhan. Dan saya tidak melihat beliau berpuasa lebih banyak daripada puasa di bulan Sya’ban.[8]

C. PUASA MAKRUH

Menurut fiqih 4 (empat) mazhab, puasa makruh itu antara lain :

1. Puasa pada hari Jumat secara tersendiri

Berpuasa pada hari Jumat hukumnya makruh apabila puasa itu dilakukan secara mandiri. Artinya, hanya mengkhususkan hari Jumat saja untuk berpuasa.

Dari Abu Hurairah ra. berkata: “Saya mendengar Nabi saw. bersabda: “Janganlah kamu berpuasa pada hari Jum’at, melainkan bersama satu hari sebelumnya atau sesudahnya.” [9]

2. Puasa sehari atau dua hari sebelum bulan Ramadhan

Dari Abu Hurairah r.a dari Nabi saw. beliau bersabda: “Janganlah salah seorang dari kamu mendahului bulan Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari, kecuali seseorang yang biasa berpuasa, maka berpuasalah hari itu.”[10]

3. Puasa pada hari syak (meragukan)

Dari Shilah bin Zufar berkata: Kami berada di sisi Amar pada hari yang diragukan Ramadhan-nya, lalu didatangkan seekor kambing, maka sebagian kaum menjauh. Maka ‘Ammar berkata: Barangsiapa yang berpuasa hari ini maka berarti dia mendurhakai Abal Qasim saw.[11]

D. PUASA HARAM

Puasa haram adalah puasa yang dilarang dalam agama Islam. Puasa yang diharamkan. Puasa-puasa tersebut antara lain:

a. Puasa pada dua hari raya

Dari Abu Ubaid hamba ibnu Azhar berkata: Saya menyaksikan hari raya (yakni mengikuti shalat Ied) bersama Umar bin Khattab r.a, lalu beliau berkata:”Ini adalah dua hari yang dilarang oleh Rasulullah saw. Untuk mengerjakan puasa, yaitu hari kamu semua berbuka dari puasamu (1 Syawwal) dan hari yang lain yang kamu semua makan pada hari itu, yaitu ibadah hajimu.[12](Shahih Bukhari, jilid III, No.1901)

b.  Puasa seorang wanita dengan tanpa izin suami

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bersabda: “Tidak boleh seorang wanita berpuasa sedangkan suaminya ada di rumah, di suatu hari selain bulan Ramadhan, kecuali mendapat izin suaminya.”[13](Sunan Ibnu Majah, jilid II, No.1761)
——————

Catatan kaki

[1] Muhammad Jawad Mughnoyah, FIQIH LIMA MAZHAB, cet vii, Jakarta: PT Lentera Basritama, 2001, hlm.167

[2] Adib Bisri Mustofa, TARJAMAH SHAHIH MUSLIM II, Semarang: CVAssyifa, 1993, hlm.406, Bab sunnah hukumnya berpuasa enam hari pada bulan syawal mengiringi bulan Ramadhan, Hadits No.204

[3] Ustadz Bey Arifin, dkk, TARJAMAH SUNAN AN-NASA’IY II, Semarang: CVAssyifa, 1992, hlm. 699, Bab berpuasa tiga hari dalam sebulan, Hadits No.2380

[4]  Moh. Zuhri Dipl. TAFL, Drs. H., dkk, TARJAMAH SUNAN AT-TIRMIDZI II, Semarang: CVAssyifa, 1992, hlm. (?) Bab (?) Hadits No. 43

[5]  Adib Bisri Mustofa, TARJAMAH SHAHIH MUSLIM II, Semarang: CVAssyifa, 1993, hlm. 407, Bab sunah berpuasa tiga hari setiap bulan, berpuasa di hari arafah, berpuasa pada hari Asy Syura dan berpuasa pada hari senin dan kamis, Hadits No.197

[6] Ahmad Sunarto, dkk, TARJAMAH SHAHIH BUKHARI III, Semarang: CVAssyifa, 1993, hlm. 161, Bab puasa asy syura, No. Hadits1909

[7] Adib Bisri Mustofa, TARJAMAH SHAHIH MUSLIM II, Semarang: CVAssyifa, 1993, hlm. 394-395, Bab sunah berpuasa tiga hari setiap bulan, berpuasa di hari arafah, berpuasa pada hari Asy Syura dan berpuasa pada hari senin dan kamis, Hadits No. 188

[8] Ahmad Sunarto, dkk, TARJAMAH SHAHIH BUKHARI III, Semarang: CVAssyifa, 1993, hlm. 141-142, Bab Puasa dalam bulan Sya’ban, Hadits No. 1880

[9] ibid, hlm.(?), Bab Puasa pada hari Jum’at, No Hadits 1896

[10] ibid, hlm.100, Bab salah seorang daripada kamu janganlah mendahului bulan Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari, No Hadits 1830

[11] Al Ustadz H. Abdullah Shonhaji, dkk, TARJAMAH SUNAN IBNU MAJAH II, Semarang: CV Asy Syifa’ 1992, hlm.441, Bab Puasa di Hari syak, Hadits No. 1645

[12] Ahmad Sunarto, dkk, TARJAMAH SHAHIH BUKHARI III, Semarang: CVAssyifa, 1993, hlm. 157, Bab Puasa pada hari Idul Fitri, Hadits No. 1901

[13]  Al Ustadz H. Abdullah Shonhaji, dkk, TARJAMAH SUNAN IBNU MAJAH II, Semarang: CV Asy Syifa’ 1992, hlm.522, Bab wanita yang berpuasa mendapat izin suami, Hadits No. 1761

 

Diambil dari : isamujahid.wordpress.com/2008/09/05/macam-macam-puasa/

Kumpulan Shalat Sunnah

Kumpulan Shalat Sunnah


Ditulis oleh Admin Senin, 15 Februari 2010 23:49

 

1.     SHALAT SUNNAH WUDHU

Shalat sunat wudhu atau yang disebut juga dengan shalat syukrul wudhu adalah shalat yang dikerjakan setelah berwudhu. Tata cara pelaksanannya adalah:

a.   Sehabis berwudhu kita disunahkan membaca doa:

Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdauu laa syarika lahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu. Allahummaj’alnii minat-tawwaabiina waj’alnii minal mutathahiriina waj’alnii min ‘ibaadikash-shaalihiin.

Artinya: “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang saleh.”
b.  Selesai membaca doa tersebut, lalu melaksanakan shalat sunah wudhu 2 rakaat.

Niatnya:
Ushallii sunnatal-wudhuu’I rak’ ataini lillaahi ta’aalaa.

Artinya: ”Aku niat shalat sunah wudhu 2 rakaat karena Allah.”

 

c.     Shalat ini dikerjakan 2 rakaat sebagaimana shalat yang lain dengan ikhlas sampai salam.

d.    Keutamaan Shalat Syukrul Wudhu

“Rasulullah berkata kepada Bilal: Ceritakanlah kepadaku amal apa yang amat engkau harapkan dalam Islam, sebab aku mendengar suara kedua sandalmu di surga? Bilal menjawab: Tidak ada amal ibadah yang paling kuharapkan selain setiap aku berwudhu baik siang atau malam aku selalu shalat setelahnya sebanyak yang aku suka” . (HR  Bukhari)

 

 

2.     SHALAT TAUBAT

 

Shalat Taubat adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim jika ingin bertaubat terhadap kesalahan yang pernah ia lakukan. Shalat taubat dilaksanakan dua raka'at dengan waktu yang bebas kecuali pada waktu yang diharamkan untuk melakukan shalat.

 

Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah seseorang melakukan suatu perbuatan dosa, lalu dia bangun (bangkit) dan bersuci, kemudian mengerjakan shalat, dan setelah itu memohon ampunan kepada Allah, melainkan Allah akan memberikan ampunan kepadanya”.

 

Kemudian beliau membaca ayat :

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah – Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS Ali-Imran: 135)

Tata Cara Shalat Taubat
Jumlah rakaatnya 2, 4 sampai 6 rakaat.

Niat shalat taubat:
“Ushallii sunnatat taubati rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”

Artinya: “Aku niat shalat sunat taubat dua rakaat karena Allah.”

 

Doanya:

“Astagfirullahal azhiim al ladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaihi taubata ‘abdin zhaalimin laa yamliku li nafsihi dharran wa laa naf’an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuraa.”

Artinya:

Saya memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, aku mengaku bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, Tuhan yang hidup terus selalu terjaga. Aku memohon taubat kepada-Nya, selaku taubatnya seorang hamba yang banyak berdosa, yang tidak mempunyai kekuatan untuk berbuat mudharat ataupun manfaat, untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.

 

3.     SHALAT DHUHA

 

Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika matahari sedang naik. Kira-kira, ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur. Jumlah raka'at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka'at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka'at sekali salam.

 

Tata Cara Shalat Dhuha

1.     Pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah membaca surat Asy-Syams

2.     Pada rakaat kedua membaca surat Adh-Dhuha
Niat shalat dhuha adalah:
“Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”

Artinya:

 Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah.
Doa yang dibaca setelah shalat dhuha:
"Ya Allah, bahwasanya waktu Dhuha itu adalah waktu Dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, dan perlindungan itu, perlindungan-Mu". "Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi , keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh".

 

Rahasia dan Keutamaan shalat Dhuha

Hadits Rasulullah saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya:

 

1.     Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia

Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:

"Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala" (HR Muslim).

 

2.     Ghanimah (keuntungan) yang besar

Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
"Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang. Nabi saw berkata: "Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).

Lalu Rasulullah saw berkata; "Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya? Mereka menjawab; "Ya! Rasul berkata lagi: "Barangsiapa yang berwudhu', kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya." (Shahih al-Targhib: 666)

 

3.     Sebuah rumah di surga

Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:
"Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surge." (Shahih al-Jami`: 634)

 

4.     Memeroleh ganjaran di sore hari
Dari Abu Darda' ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:

"Allah ta`ala berkata: "Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya" (Shahih al-Jami: 4339).

Dalam sebuah riwayat juga disebutkan:

"Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi'arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika"

Artinya:

Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: "Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu

5.     Pahala Umrah
Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

"Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah....(Shahih al-Targhib: 673). Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda: "Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna" (Shahih al-Jami`: 6346).

 

6.     Ampunan Dosa

 "Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan." (HR Tirmidzi)

 

 

4.     SHALAT TAHAJUD

Shalat Tahajud  adalah shalat sunat yang dikerjakan pada waktu malam, dimulai selepas isya sampai menjelang subuh.

Jumlah rakaat pada shalat ini tidak terbatas, mulai dari 2 rakaat, 4, dan seterusnya.

a.                             Pembagian Keutamaan Waktu Shalat Tahajud

1.     Sepertiga malam, kira-kira mulai dari jam 19.00 samapai jam 22.00

2.     Sepertiga kedua, kira-kira mulai dari jam 22.00 sampai dengan jam 01.00

3.     Sepertiga ketiga, kira-kira dari jam 01.00 sampai dengan masuknya waktu subuh.

 

b.                            Niat shalat tahajud

“Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa
Artinya:

“Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat karena Allah”

 

c.                             Doa yang dibaca setelah shalat tahajud:

“Rabbanaa aatina fid-dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar.”
Artinya:

“Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.”

Dalam hadits Bukhari dinyatakan, bahwa Rasulullah jika bangun dari tidurnya di tengah malam lalu bertahajud membaca doa:
“Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawaati walardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu laka mulkus samaawaati wal ardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu nuurus samaawaati wal ardhi, wa lakal hamdu antal haqqu wa wa’dukal-haqqu wa liqaa’uka haqqun wa qauluka haqqun wal-jannatu haqqun, wan naaru haqqun, wan-nabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallama haqqun, waass’atu haqqun. Allahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakaltu wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa qaddamtu, wa maa akhkhartu wa maa asrartu, wa maa a’lantu antal muqaddimu wa antal mu’akhiru la ilaaha illa anta aula ilaaha gairuka wa laa haula quwwata illa billah.”

Artinya:

Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Engkaulah penegak langit dan bumi dan alam semesta beserta segala isinya. Bagi-Mulah segala puji, pemancar cahay langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engakaulah yang haq, dan janji-Mu adalah benar, dan surge adalah haq, dan neraka adalah haq, dan nabi-nabi itu adalah haq, dan Nabi Muhammad adalah benar, dan hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mulah kami berserah diri (bertawakal) kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepada-Mulah kami rindu, dan kepada engkaulah kami berhukum. Ampunilah kami atas kesalahan yang sudah kami lakukan dan sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan ynag terakhir. Tidak ada Tuhan melainkan Engkau Allah Rabbul alamin. Tiada daya upaya melainkan dengan pertolongan Allah.”

 

d.  Setelah itu, perbanyaklah membaca istigfar sebagai berikut
“Astagfirullaahal azhim wa atuubu ilaiih”
Artinya:

“Kami memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung dan kami pun bertaubat kepada-Nya”

e.   Keutamaan Shalat Tahajud

Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
“Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Surga dengan selamat.” (HR Tirmidzi)

Bersabda Nabi Muhammad saw:
“Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam.” (HR Muslim)

Selain itu, Allah sendiri juga berfirman:
“Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.” (QS Al-Isra’: 79)

Dari Jabir r.a., ia barkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda: Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap malam.” (HR Muslim dan Ahmad)

 “Lazimkan dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang saleh sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR Ahmad)

f. Kiat Mudah Shalat Malam/Qiyamullail
Agar kita diberi kemudahan bangun malam untuk melakukan shalat malam, cobalah tips-tips berikut ini:

1.     Aturlah aktivitas di siang hari agar malamnya Anda tidak kelelahan. Sehingga tidak membuat Anda tidur terlalu lelap.

2.     Makan malam jangan kekenyangan, berdoa untuk bisa bangun malam, dan jangan lupa pasang alarm sebelum tidur.

3.     Hindari maksiat, sebab menurut pengalaman Sufyan Ats-Tsauri, “Aku sulit sekali melakukan qiyamullail selama 5 bulan disebabkan satu dosa yang aku lakukan.”

4.     Ketahuilah fadhilah (keutamaan) dan keistimewaan qiyamulail. Dengan begitu kita termotivasi untuk melaksanakannya.

5.     Tumbuhkan perasaan sangat ingin bermunajat dengan Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

6.     Baik juga jika janjian dengan beberapa teman untuk saling membangunkan dengan miscall melalui telepon atau handphone.

7.     Buat kesepakatan dengan istri dan anak-anak bahwa keluarga punya program tahajud bersama sekali atau dua malam dalam sepekan.

8.     Berdoalah kepada Allah swt. untuk dipermudah dalam beribadah kepadaNya.

 

 

5.     SHALAT HAJAT

 

Shalat Hajat adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ia memiliki hajat tertentu dan ia ingin hajat tersebut dikabulkan oleh AllahSWT.

Shalat dilakukan minimal 2 raka'at dan maksimal 12 raka'at dengan salam setiap 2 rakaat. Shalat ini dapat dilakukan kapan saja asalkan tidak pada waktu-waktu yang dilarang untuk melakukan shalat (lihat pada shalat sunnat).

 

a.             Niat shalat hajat

“ Ushallii sunnatal haajati rak’aataini lillaahi ta’aala.”
Artinya:

“Aku berniat shalat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

 

 

b.            Doa Shalat Hajat

Setelah selesai shalat hajat, lalu membaca istigfar.

Dalam kitab Tajul Jamil lil ushul, dianjurkan setelah shalat hajat membaca istigfar 100x, seperti kalimat istigfar yang biasa atau sebagai berikut:
“Astagfirullaha rabbi min kulli dzanbin wa atuubu ilaiih.”
Artinya:

“Aku memohon ampunan kepada Tuhanku, dari dosa-dosa, dan aku bertaubat kepada-Mu”

c.             Selesai membaca istigfar lalu membaca shalawat nabi 100x, yakni:

“Allahuma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatarridhaa wardha ‘an ashaabihir ridhar ridhaa.”
Artinya:

“Ya Allah, beri karunia kesejahteraan atas jungjunan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridhai, dan diridailah daripada sahabat-sahabat sekalian.”

“Laa ilaha illallohul haliimul kariimu subhaanallohi robbil ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin. As `aluka muujibaari rohmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birri wassalaamata ming kulli itsmin. Laa tada’ lii dzamban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.”
Artinya:

 “Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang.”
Setelah itu, mohonlah kepada Allah apa yang kita inginkan, insya Allah, Allah mengabulkannya. Amin.

 

d.            Keutamaan Shalat Hajat

Sabda Rasulullah:
"Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (Shalat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat." (HR Ahmad)

Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh’iy, dia berkata, “Seorang laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalan keledainya mati, lalu dia mengambil wudhu kemudian shalat dua rakaat, setelah itu berdoa. Dia mengucapkan, “Ya Allah, sesungguhnya saya datang dari negeri yang sangat jauh guna berjuang di jalan-Mu dan mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya Engkau menghidupkan makhluk yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya, janganlah Engkau jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini. Pada hari ini saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku yang telah mati ini.” Maka, keledai itu bangun seketika, lalu mengibaskan kedua telinganya.” (HR Baihaqi)

 

 


6.     SHALAT SUNNAH TASBIH

 

Shalat sunat tasbih adalah shalat sunat yang di dalamnya dibacakan kalimat tasbih sebanyakk 300 kali.

Niat shalat tasbih:
“Ushallii sunnat tasbihi rak’ataini lillaahi ta’aalaa”
Artinya:

"Aku niat shalat sunat tasbih dua rakaat, karena Allah."


Tata Cara Shalat Tasbih

Shalat tasbih dilakukan 4 raka'at (jika dikerjakan siang maka 4 raka'at dengan sekali salam, jika malam 4 raka'at dengan dua salam ) sebagaimana shalat biasa dengan tambahan bacaan tasbih pada saat-saat berikut:

 






















































NO



Waktu



Jml. Tasbih



1


Setelah pembacaan surat al fatihah dan surat pendek saat berdiri

 15 kali



2


Setelah tasbih ruku' (Subhana rabiyyal adzim...)

 10 Kali



3


 Setelah I'tidal

10 Kali



4


 Setelah tasbih sujud pertama (Subhana rabiyyal a'la...)

10 Kali



5


Setelah duduk diantara dua sujud

10 Kali



6


Setelah tasbih sujud kedua

10 Kali



7


Setelah duduk istirahat sebelum berdiri (atau sebelum salam tergantung pada raka'at keberapa)

 10 Kali




  Jumlah total satu raka'at

 75




Jumlah total empat raka'at

4 X 75
= 300 kali



 

 


7.     SHALAT SUNNAH AWWABIN

Shalat sunat awwabin adalah shalat sunat yang dikejakan selesai mengerjakan shalat sunat ba’da magrib, dilakukan sebanayak 2 sampai dengan 6 rakaat.

 

a.             Adapun tata cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut

Shalat 2 rakaat dengan niat:
Ushallii ral’ataini shalaatal-awwaabiina sunnatal lillaahi ta’aallaa.

Artinya:

“Aku niat shalat dua rakaat sunat awwabin, karena Allah.

b.   Sesudah membaca Fatihah pada rakaat pertama, bacalah:

  • surat Al-Ikhlas 6x

  • surat Al-Falaq 1x

  • surat An-Naas 1x


begitupun dengan rakaat kedua.

 

c.     Sehabis salam dua rakaat, maka shlat lagi 2 rakaat. Dan dibaca pada rakaat pertama dan kedua setelah Al-Fatihah mana saja surat yang dikehendaki. Niatnya, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

d.    Sesudah itu, berdiri lagi dengan niat sama seperti sebelumnya, dilaksanakan 2 rakaat, dengan bacaan pada rakaat pertama sesudah Al-Fatihah, bacalah surat Al-Kafirun dan pada rakaat kedua sesudah membaca Al-Fatihah bacalah surat Al-Ikhlas.
Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
"Barang siapa shalat 6 rakaat setelah magrib, di sela-selanya tidak berbicara kotor, maka ia mendapatkan pahala ibadah selama12 tahun.”
Kemudian beliau juga meriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa shalat 20 rakaat setelah maka Allah mambangun rumah di sorga untuknya", Tirmidzi berkata, hadist Abu Harairah "gharib" (hanya diriwayatkan seorang rawi yang tidak kuat).”
Tabrani juga meriwayatkan dari Ammar bin Yasir, Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa melakukan shalat 6 rakaat setelah maghrib, maka diampuni dosanya meskipun sebanyak ombak lautan.

 

 

 

8.     Solat Safar

Apabila seseorang hendak berpergian, sebelum meninggalkan rumah, ia dianjurkan mengerjakan solat safar dua rakaat; demikian pula sesudah tiba di rumah kembali.

Caranya sama dengan mengerjakan solat subuh, hanya niatnya berlainan, yaitu berniat solat safar sunnat kerana Allah SWT. Selesai solat berdoalah agar perjalanan diridhai, dimudahkan dan diselamatkan Allah SWT. dalam perjalanan, baik pribadi, tugas maupun keluarga yang ditinggalkan.

 

Diambil dari:

www.timursaranatour.com/index.php?option=com_content...

 

PERIHAL ANAK BERMASALAH

PERIHAL ANAK BERMASALAH


 




  1. Definisi Anak Bermasalah


Seorang siswa dikategorikan sebagai anak yang bermasalah apabila ia menunjukan gejala-gejala penyimpangan dari perilaku yang lazim dilakukan oleh anak-anak pada umumnya

 

Penyimpangan prilaku ada yang sederhana ada juga yang ekstrim. Penyimpangan perilaku yang sederhana contoh: mengantuk, suka menyendiri, kadang terlambat datang, sedangkan yang ekstrim missal sering membolos, memeras teman, ataupun tidak sopan kepada orang lain juga pada gurunya.

 

  1. Sebab-Sebab Bermasalah


Secara garis besar pangkal soal masalah-masalah siswa dapat dikelompokkan menjadi dua diantaranya sebagai berikut:

1)   Internal

Sebab internal ialah sebab yang berpangkal dari kondisi si murid itu sendiri. Hal ini bisa bermula dari adanya kelainan fisik maupun kelainan psikis.

 

  • Kelainan Fisik


Anak yang menderita kelainan fisik akan merasa tertolak untuk hadir ditengah-tengah temannya yang normal. Agar merika tidak tersisihkann dengan teman yang normal maka untuk masa depannya negara menyelenggarakan pendidikann yang khusus untuk mereka .

 

  • Kelainan Psikis


Kelainan psikis ialahh kelainan yang terjadi pada kemampuan kecerdasan atau berpikir seorang anak. Kelainan ini secara inferior/lemah maupun superior/kuat.

Kecerdasan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Ideot                           :    I.Q. kurang dari 30

Embisil                        :    I.Q. 30-49

Debil                           :    I.Q. 50-69

Border Line                 :    I.Q. 70-79

Bodoh                         :    I.Q. 80-89

Sedang, rata-rata       :    I.Q. 90-109

Cerdas                        :    I.Q. 110-119

Cerdas sekali              :    I.Q. 120-139

Genius                         :    I.Q. 140- ke atas

 

Kelainan inferior dalam kecerdasan meliputi : Ideot, Embisil, debil, border line, dan bodoh. Anak dalam  kecerdasan ini akan sangat tersiksa bila dikumpulakan dalam 1 kelas denga anak-anak rata-rata.

 

Anak-anak  yang superior dalam arti memiliki tarap kecerdasan yang cerdas sekali atau bahkan genius juga merasa tertekan apabila harus disatukan dengan anak-anak pada umumnya.

 

Alternatif terbaik untuk mendidik mereka adalah dengan mengumpulkan mereka pada satu kelas tersendiri atau bahkan satu sekolah khusus yang mendidik mereka.

 

2)   Eksternal

Sebab-sebab eksternal adalah sebab yang hadir dari luar murid. Sebab eksternal berpangkal dari:

  • Keluarga

  • Pergaulan

  • Pengalaman hidup


 

  1. Bentuk-Bentuk Masalah


Bentuk masalah yang dihadirkan siswa dapat dibagi menjadi dua sifat, Regrasif dan Agresif. Bentuk-bentuk yang bersifat regresif antara lain : suka menyendiri, pemalau, penakut, mengantuk, tak mau masuk sekolah. Sedakan yang bersifat agresif antara lain: berbohong, membikin onar, memeras teman, beringas dan periaku lain yang menarik perhatian.

 

Perilaku yang bersifat regresif biasanya ditunjukan oleh anak dengan kepribadian introfet sedangkan yang besifat agresif biasanya ditunjukkan oleh anak dengan kepribadian ektrovet. Namun hal ini tidak bisa dijadikann patokan yang kaku.

 

Secara sistematis langkah yang perlu diambil untuk menangani anak yang bermasalah:

 

ü Memanggil dan menerima anak yang bermasalah dengan penuh kasih sayang

ü Dengan wawancara yang dialogis diusahakan dapat ditemukannya sebab-sebab utama yang menimbulkan masalah

ü Memahami keberadaan anak dengan cara sedalam-dalamnya

ü Menunjukkan cara penyelesaian masalah yang tepat untuk direnungkann oleh anak oleh anak kemudiann untuk dikerjakannya

ü Menemukan segi-segi kelebihan anak agar kelebihan itu diaktualisir guru mengatasi kekurangannya

ü Menanamkann nilai-nilai spiritual yang benar

 

 

Sumber :

Drs. Mustaqim dkk, 1990. Psikologi Pendidikan. Semarang. Reneka Cipta. Hlm 138-143

 

 

 

 

 

 

 

 

Tip Membeli Laptop Bekas

Tip Membeli Laptop Bekas


 


Untuk mendapatkan laptop bekas yang ideal, hal-hal berikut perlu diperhatikan:

  • Ø Usahakan membeli di toko.


Jika anda membeli langsung dari pemilik laptop, usahakan orang tersebut anda kenali. Jika ada masalah dikemudian hari, Anda bisa minta konfirmasi ke pemiliknya. Biasanya ada masalah pada sistem ketika ada yang menggunakan password. Anda harus memastikan semua informasi yang diberi password sudah Anda kenali.

 

  • Ø Tetapkan dana sesuai kemampuan anda.


Harga laptop bekas bervariasi, mulai dari Rp 3 juta sampai Rp 5 juta, tergantung fisik laptop.

 

  • Ø Periksa kondisi baterai


Ketika membeli, usahakan untuk meminta laptop dinyalakan terlebih dahulu. Tunggu berapa lama baterainya bisa bertahan. Kalau lebih dari 1 jam, baterai masih dalam kondisi bagus. Sebaliknya, kalau kurang dari satu jam, Anda bisa menawarnya lagi menjadi lebih murah.

 

  • Ø Periksa kelengkapan laptop.


Seperti : charger, CD driver, dan buku manual, Usahakan semuanya masih lengkap. Kalau kurang, sebaiknya tidak usah dibeli, karena bisa merepotkan. Kalau tidak ada charger, anda harus membelinya terlebih dahulu. Apalagi kalau tidak ada drcer/installer, jika ingin menginstal ulang windows, anda tidak bisa menggunakan laptop dengan sempurna.

 

  • Ø Perhatikan spesifikasi


Hal ini bisa dilihat, misalnya, dari jenis prosesor yang  dipakai, besar memori, hingga jenis kartu grafis. Jika sebuah laptop telah mencantumkan logo Intel Centrino, berarti di dalamnya sudah terkandung komponen khusus yang memungkinkan laptop mengakses data secara nirkabel (tanpa kabel). Hal ini juga berlaku jika ingin membeli laptop refurbished atau laptop bekas. Perhatikan, apakah layarnya memiliki banyak titik piksel yang mati atau tidak, semakin banyak titik tersebut, maka mutunya semakin menurun.

 

  • Ø Minta garansi


Biasanya, laptop bekas ada garansi dari took sekitar satu bulan. Jika ada masalah sampai di rumah dan masih dalam waktu garansi, anda bisa mengembalikannya.

 

  • Ø Lihat isi sistem


Apakah masih berjalan dengan baik atu banyak error. Kalau ternyata sistem operasinya bermasalah, instal ulang saja di toko yang bersangkutan.

 

Sumber

Sudarman S.2009. Tip & Trik Seputar Laptop. Jakarta Selatan. PT Trans Media

 

 

CIRI, PERWUJUDAN DAN JENIS BELAJAR

CIRI, PERWUJUDAN DAN JENIS BELAJAR


Secara teoretis belajar dapat diartikan sebagia perubahan tingkah laku, namu tidak semua perubahan tingkah laku organisme dapat dianggap belajar. Perubahan yang timbul karena proses belajar sudah tentu memiliki ciri-ciri perwujudan yang khas.

  1. Ciri Khas Perilaku Belajar


Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Karakteristik perilaku belajar ini dalam beberapa pustaka rujukan, antara lain Psikologi Pendidikan oleh Surya (1982), disebut juga sebagai prinsip-prinsip belajar. Di antara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi Karakteristik perilaku belajar yang terpenting adalah:

1)   Perubahan Intensional

Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan. Karakteristik inni mengandung konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya perubahan yang dialami atau sekurang-kurangnya ia merasa adanya perubahan dalam dirinya, seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan pandangan sesuatu, keterampilan dan sebaginya.

Di samping perilaku belajar itu menghendaki perubahan yang disadari juga diarahkan pada tercapainya perubahan tersebut. Namun demikiann, perlu pula dicatat bahwa kesengajaan belajar itu, menurut Anderson (1990) tidak penting, yang penting cara mengelola informasi yang diterima siswa pada waktu pembelajaran terjadi. Di samping itu, dari kenyataan sehari-hari juga menunjukkan bahwa tidak semua kecakapan yang kita peroleh merupakann hasil kesengajaan belajar yang kita sadari.

2)   Perubahan Positif dan Aktif

Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Hal ini juga bermakna bahwa perubahan tersebut senantiasa merupakan penambahan, yaknni diperolehnya sesuatu yang baru (seperti pemahaman dan keterampilan baru) yang lebih bak daripada apa yang telah ada sebelumnya. Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinnya seperti proses kematangan (misalnya, bayi yang bisa merangkak setelah bisa duduk), tetapi karena usaha siswa itu sendiri.

3)   Perubaha Efektif dan Fungsional

Perubahan yang timbul karena belajar bersifat efektif, yakni berhasil guna. Artinya, perubahan tersebut membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu bagi siswa. Selain itu, perubahan dalam proses belajar bersifat fungsional dalam arti bahwa ia relatif menetap dan setiap saat apabila dibutuhkann, perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan.

  1. Perwujudan Perilaku Belajar


Manifestasi atau perwujudan perilaku belajar biasanya leihh sering tampak dalam perubahan-perubahan sebagai berikut :

 

1)   Kebiasaan

Setiap siswa yang telah mengalami proses belajar, kebiasaan-kebiasaannya akan tampak berubah. Menurut Burghardt (1973), kebiasaan itu timbul karena proses penyusutan kecendruangan respons dengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang. Dalam Proses belajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan perilaku yang tidak diperlukan. Karena proses penyusutan inilah, munculah suatu pola bertingkah laku baur yang relatif menetap dan otomatis

2)   Keterampilan

Keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot (neuromuscular) yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olahhraga dan sebagainya. Meskipun sifatnya motoric, namun keterampilan memerulukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadarann yang tinggi. Dengan demikian, siswa yang melakukan gerak motoric dengan koordinasi dan kesadaran yang rendah dapat dianggap kurang trampil.

Menurut Rebber (1988), keterampilan adalahh kemampuan melakukann pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai mutu hasil tertentu.

3)   Pengamatan

Pengamatan artinya proses menerima, menafsirkan, dam memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera seperti telinga dan mata. Berkat pengalaman belajar seorang siswa akann mampu mencapai pengamatan yang benar objektif sebelum mencapai pengertian. Pengamatan yang salahh akan mengakibatkan timbulnya pengertian yang salah pula.

4)   Berpikir Asosiatif dan Daya Ingat

Berpikir asosiatif adalah berpikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya. Berfikir asosiatif itu merupakan proses pembentukan hubungan antara rangsangan dan respons. Disamping itu daya ingat merupakan perwujudan belajar, sebab merupakan unsur pokok dalam berfikir asosiatif. Jadi, siswa yang telah mengalami poses belajar akan ditandai dengan bertambanya pengetahuan dalam memori, serta meningkatnnya kemampuan menghubungkan materi tersebut dengan stimulus atau situasi yang sedang dihadapi.

5)   Berpikir Rasional dan Kritis

Berpikir rasional dan kritis adalah perwujudan perilaku belajar terutama yang bertalian dengan pemecahan masalah. Pada umumnya siswa yang berpikir rasional akan menggunakan prinsip dan dasar pengertian dalam menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana.

6)   Sikap

Menurut Bruno (1987) sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu. Pada prinsipnya sikap itu dapat kita anggap suatu kecenderuanga siswa untuk bertindak dengan cara tertentu

7)   Inhibisi

Inhibisi adalah upaya pengurangan atau pencegahan timbulnya suatu respons tertentu karena adanya proses respons lain yang sedang berlangsung (Reber, 1988). Dalam porses belahar inhibisi adalah kesanggupan siswa untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu lalu memilihh melakukan tindakan lain yang lebihh baik ketika ia berinteraksi dengan lingkungan.

8)   Apresiasi

Apersepsi adalah gejala rana afektif yang pada umumnya ditunjukan pada karya seni budaya. Tingkat apersepsi siswa terhadap nilai sebuah karya sangat bergantung pada tingkat pengalaman berlajarnya.

9)   Tingkah Laku Afektif

Tingkah laku afektif adalah tingkah laku yang menyangkut keanekaragaman perasaan seperti: takaut, marah, sedih, gembira dan sebagainya. Tingkah laku seperti ini tidak terlepas dari pengaruh pengalaman belajar.

 

  1. Jenis-Jenis Belajar



  • Belajar Abstrak


Belajar abstrak adalah belajar yang menggunakan cara berpikir abstrak. Tujuannya adalah memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah yang tidak nyata.

  • Belajar Keterampilan


Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik, yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot. Tujuannya adalah memperoleh dan mengasai keterampilan jasmaniah tertentu.

  • Belajar Sosial


Belajar Sosial pada dasarnya adalah belajar memahami masalah dan teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkann masalah-masalah sosial.

  • Belajar Pemecahan masalah


Belajar pemecaham masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakann metode-metode ilmiah atau berpikir secara sistemmatis, logis, teratur dan teliti. Tujuannya adalah untuk memperoleh kemamuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas, dan tuntas.

 

  • Belajar Rasional


Belajar rasional ialah belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secaera logis dan rasional (sesuai dengan akal sehat). Tujuannya untuk memperoleh aneka ragam kecakapan menggunakan prinsip dan konsep.

  •  Belajar Kebiasaan


Belajar kebiasaan adalah porses pembentukan kebiasann baru atau perbaikann kebiasan yang telah ada. Tujuannya adalah agar siswa memperoleh sikap dan kebiasaan perbuatan  baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu (kontekstual).

  • Belajar Apresiasi


Belajar Apresiasi adalam belajar mempetimbangkan (judgment) Arti penting atau nilai suatu objek. Tujuannya adalah siswa memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa yang dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat terhadap nilai objek tertentu.

  • Belajar Pengetahuan


Belajar pengetahuan adalah belajar melakukan penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu.tujuannya ialahh agar siswa memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dam memerlukan kiat khusus dalam mempelajari.

 

 

Sumber :

Muhibbin Syah. 1995. Psikologi Pendidikan denga Pendekatan Baru. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Hlm 116-124
Kamis, 24 November 2011

media pembelajaran

Media Pembelajaran


 


Pengertian media mengarah pada sesuatu yang mengantar/meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (AECT Task Force,1977:162) ( dalam Latuheru,1988:11). Robert Heinich dkk (1985:6) mengemukakan definisi medium sebagai sesuatu yang membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi. Masih dari sudut pandang yang sama, Kemp dan Dayton (1985:3), mengemukakan bahwa peran media dalam proses komunikasi adalah sebagai alat pengirim (transfer) yang mentransmisikan pesan dari pengirim (sander) kepada penerima pesan atau informasi (receiver).

Jerold Kemp (1986) dalam Pribadi (2004:1.4) mengemukakan beberapa faktor yang merupakan karakteristik dari media, antara lain :

a.        kemampuan dalam menyajikan gambar (presentation)

b.       faktor ukuran (size); besar atau kecil

c.        faktor warna (color): hitam putih atau berwarna

d.       faktor gerak: diam atau bergerak

e.        faktor bahasa: tertulis atau lisan

f.        faktor keterkaitan antara gambar dan suara: gambar saja, suara saja, atau    gabungan antara gambar dan suara.

Selain itu, Jerold Kemp dan Diane K. Dayton (dalam Pribadi,2004:1.5) mengemukakan klasifikasi jenis media sebagai berikut :

a.       media cetak

b.      media yang dipamerkan (displayed media)

c.       overhead transparancy

d.      rekaman suara

e.       slide suara dan film strip

f.        presentasi multi gambar

g.       video dan film

h.       pembelajaran berbasis komputer (computer based learning)

 

Istilah media disini dilihat dari segi penggunaan, serta faedah dan fungsi khusus dalam kegiatan/proses belajar mengajar, maka yang digunakan adalah media pembelajaran. Media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik ataupun warga belajar). Pesan (informasi) yang disampaikan melalui media, dalam bentuk isi atau materi pengajaran itu harus dapat diterima oleh penerima pesan (anak didik), dengan menggunakan salah satu ataupun gabungan beberapa alat indera mereka. Bahkan lebih baik lagi bila seluruh alat indera yang dimiliki mampu dapat menerima isi pesan yang disampaikan (Latuheru,1988:13).

Pada umumnya keberadaan media muncul karena keterbatasan kata-kata, waktu, ruang, dan ukuran. Ditambahkan juga bahwa media pembelajaran berfungsi sebagai sarana yang mampu menyampaikan pesan sekaligus mempermudah penerima pesan dalam memahami isi pesan.

Dari beberapa penjelasan media pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat, bahan ataupun berbagai macam komponen yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk menyampaikan pesan dari pemberi pesan kepada penerima pesan untuk memudahkan penerima pesan  menerima suatu konsep.

 

Diambil dari :

 www.slideshare.net/.../pemanfaatan-media-pembelaja... - Amerika Serikat Oleh: Kartika Laria, 2008

 
Jumat, 11 November 2011

Hello world!

Selamat datang di Blog UMY. Ini adalah tulisan pertama Anda. Lanjutkan dengan menuliskan hal-hal lainnya.
Selamat blogging di UMY Community.
Selasa, 25 Oktober 2011

Diluncurkan, Program "PerpuSeru"!



JAKARTA, KOMPAS.com - Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) meluncurkan program PerpuSeru, Senin (17/10/2011), di Jakarta. Program ini merupakan program pengembangan perpustakaan yang difokuskan pada penyediaan akses perangkat teknologi, pelatihan pengurus, serta advokasi bagi 40 perpustakaan umum di tingkat kabupaten di seluruh Indonesia. Dalam program ini, Bill & Melinda Gates foundation, melalui Global Library Initiative-nya, memberikan dukungan senilai 5 juta US Dollar untuk menyediakan akses belajar berbasis teknologi melalui perpustakaan.

Coca-Cola Foundation Indonesia sebagai pelaksana program akan memberikan pendampingan, advokasi, dan monitoring kepada perpustakaan umum yang ikut dalam program ini.

Kepala Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri Tarmizi A. Karim mengatakan, perpustakaan memiliki peranan yang penting dan strategis sebagai sumber informasi, sekaligus pemberi inspirasi bagi masyarakat dalam upaya mengembangkan dirinya.

“Masyarakat, khususnya generasi muda, tidak boleh melupakan pentingnya keberadaan perpustakaan. Program PerpuSeru merupakan langkah awal yang patut kita hargai, dimana inisiatif ini turut mendukung pemerataan teknologi, sekaligus memperkecil jarak ketertinggalan di tengah masyarakat. Upaya ini sejalan dengan pencapaian Prioritas Pembangunan Nasional, yang salah satunya di bidang Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan. Untuk itu, Kementerian Dalam Negeri siap membantu dan memfasilitasi kelanjutan program ini, termasuk pengembangan model yang sama bagi pemerintah daerah lainnya," kata Karim dalam peluncuran PerpuSeru.

Pendaftaran program PerpuSeru ini akan mulai dibuka pada 17 Oktober hingga 23 Nopember 2011. Ke-40 perpustakaan kabupaten yang akan mengikuti program ini akan dipilih melalui tiga tahapan evaluasi selama dua bulan, termasuk di dalamnya evaluasi teknis awal, evaluasi lanjutan oleh PerpuSeru Advisory Group dan Coca-Cola Foundation Indonesia, dan evaluasi akhir oleh tim penjurian khusus ditambah dengan kunjungan lapangan.

"Kami gembira dapat bermitra dengan Bill & Melinda Gates foundation dalam program ini. Kami percaya, program ini akan mendorong masyarakat Indonesia untuk terus memaksimalkan potensi mereka. Masuknya teknologi serta akses komputer dan software baru ke dalam perpustakaan akan memberikan inspirasi serta memungkinkan masyarakat untuk terus belajar dan mengembangkan dirinya dalam meraih masa depan," kata Titie Sadarini, Chief Executive of CCFI.

Deborah Jacobs, Director of the Global Libraries Initiative at the Bill & Melinda Gates foundation mengatakan, pihaknya berharap dapat membantu masyarakat Indonesia dalam menyediakan peluang ekonomi, pendidikan, dan sosial yang lebih baik, yakni dengan memperluas akses informasi teknologi melalui sarana perpustakaan

"Kolaborasi" Pendidikan-Kebudayaan Harus Beri Harapan Baru

JAKARTA, KOMPAS.com - Kembalinya urusan kebudayaan di bawah naungan Kementerian Pendidikan harus memberikan harapan baru. Penggabungan ini harus ditekankan pada pembentukan karakter bangsa. Hal itu dikatakan sejumlah anggota Komisi X DPR asal Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Selasa (25/10/2011), di Gedung DPR, Jakarta.

Anggota Komisi X Reyhan Iskandar menilai, keputusan penggabungan pendidikan dan kebudayaan dalam satu kementerian menunjukkan ada hal yang memang harus dibenahi.

“Kita mengalami semacam degradasi budaya. Dengan melihat karakter bangsa kita yang sudah mulai abu-abu, maka kebudayaan menjadi penting. Di sini bisa dilihat bahwa kita memang memiliki kegelisahan bersama,” ujarnya.

Akan tetapi, menurutnya, masih tersirat ketidaksiapan pemerintah untuk menggabungkan keduanya dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal itu, kata Reyhan, terlihat dalam paparan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, kemarin.

"Kami lihat belum ada kesiapan dari birokrasi itu sendiri perihal penggabungan pendidikan dengan kebudayaan ini. Stressing-nya apa? Kalau cuma pisah-pisah blok saja kan sayang,” ujar Reyhan.

Ia mengungkapkan, di negara-negara lain, kebudayaan menjadi ranah kementerian tersendiri. Pemisahan ini dimaksudkan agar dapat mengedepankan jati diri bangsa melalui kebudayaan dan menumbuhkan karakter bangsa melalui budayanya sendiri.

“Saya khawatir yang dimaksudkan dengan budaya ini masih ada warna pariwisata, bukannya membingkai karakter bangsa. Pemerintah harus concern dengan masalah karakter bangsa ini.  Saya berharap dari penggabungan ini, pendidikan menawarkan sebuah harapan adanya perubahan karakter bangsa menjadi lebih baik,” kata Reyhan.

Sementara itu, anggota Komisi X asal Fraksi PKS lainnya, Rohmani menambahkan, penambahan tugas Kementerian Pendidikan seharusnya juga tak perlu diikuti dengan penambahan wakil menteri baru yang khusus membidangi kebudayaan. Seperti diketahui, Presiden SBY menunjuk satu wakil menteri baru untuk mendampingi Mendikbud.

“Pemborosan kalau satu wakil menteri membahwahi satu dirjen saja (kebudayaan). Jika memang polanya seperti itu, sebaiknya tidak usah ada Wamen Kebudayaan, cukuplah satu Wamen saja,” tambah Rohmani.

Menua itu Pasti, Dewasa itu Pilihan.

MENUA ITU PASTI, TAPI MENGUAT ADALAH HASIL KETEGASAN.

Ada dua teman sekolah saya di SMA dulu, yang hari ini memimpin kehidupan yang sangat berbeda kualitasnya.

Yang satu hidupnya mapan, ceria, sejahtera, dan banyak sekali yang dilakukannya; sedangkan yang satu lagi masih tak jelas pekerjaannya, dan hidup bersama istri dan empat anak-anaknya – di rumah mertuanya.

Kami bertiga seumur, menua bersama dari sejak SMA, tapi menjadi orang-orang tua dengan kualitas hidup yang berbeda.

Ternyata, jadinya orang bisa diduga dari sikapnya saat muda.

Teman yang berhasil itu saat di bangku sekolah memang tidak begitu cerdas (slow to understand - seperti saya, he he ..), tapi mudah bergaul, selalu berharapan baik, mau mencoba apa pun untuk melihat apakah dirinya bisa, dan tetap tekun mencoba lagi walau gagal beberapa kali.

Seperti saya, dia bersedih jika gagal, tapi sebentar kemudian tertawa terkekeh-kekeh mengenai kebodohannya. Dan kami pun masih seperti itu sampai hari ini.

Sedangkan teman yang masih tinggal di rumah mertuanya itu (yang mencari uang adalah istrinya) sesungguhnya lumayan cerdas, tapi sejak muda memang pengeluh yang nyebelin.

Jawaban standar darinya untuk apa pun adalah “Males ah!,” menolak melakukan apa pun yang merusak kenyamanannya, selalu mengatakan “Rezeki orang khan beda-beda,” dan jika dinasihati oleh guru untuk belajar lebih rajin – dia selalu menjawab “Kemampuan orang khan ada batasnya Bu?”

Dan sebagai suami, dia selalu bilang: " Aku bisanya hanya ini, habis … mau gimana lagi?" Dan sama sekali tidak malu menonton sinetron di siang hari saat istrinya bekerja.

Kelihatannya, kecerdasan yang secemerlang apa pun tidak akan berguna bagi orang yang sikapnya negatif.

Karena memang, sikap negatif adalah PENGURANG kualitas hidup.

Kelihatannya juga, kelemahan apa pun yang digunakan dengan sabar dan penuh syukur akan menghasilkan kualitas hidup yang baik.

Karena sudah pasti, sikap positif adalah PENINGGI kualitas hidup.

Adik-adikku yang baik hatinya,

Janganlah menggunakan hidupmu yang hanya satu kali itu untuk membuktikan bahwa kakakmu ini salah, bahwa sikap negatif tidak akan menjadikanmu orang yang sudah tua tapi lemah hidupnya.

Semua kesalahan masa kanak-kanak yang tetap dipertahankan sebagai sikap negatif sampai masa muda, akan menghasilkan masa tua yang lemah.

Jangan menolak tuntunan kebaikan.

Karena, tuntunan kebaikan itu disusun dari pengalaman berpuluhan abad bahwa keburukan hanya memburukkan, dan bahwa hanya kebaikan yang membaikkan.

Bersabarlah dan syukurilah kemampuan apa pun yang sudah ada padamu, lalu bergeraklah maju dari itu.

Menua itu pasti, tapi menguat adalah hasil ketegasan.

Salam sayang dari Ibu Linna dan saya,

Mario Teguh
Senin, 24 Oktober 2011

Tidak ada orang yang bisa berlaku sombong kepada Tuhan saat dia sakit.

Saat kita sakit adalah saat yang indah untuk merasakan kerendahan hati.Tidak ada orang yang bisa berlaku sombong kepada Tuhan saat dia sakit.

Dan saat kita dicengkeram oleh penyakit, mudah sekali bagi kita untuk merasa bahwa harta, kedudukan, dan nama besar - semuanya tak berarti tanpa kesehatan, dan tak ada tempat mengadu dan memohon pertolongan selain Tuhan.

Tapi saat orang merasa sehat - harta, kedudukan, dan ketenaran dengan mudah mengkhilafkannya dari pentingnya kesehatan, dan menaruh Tuhan di belakang daftar prioritasnya.

Marilah kita hidup dengan baik, dalam kasih sayang kepada keluarga dan sesama, mensyukuri kesehatan, dan damai dalam kedekatan yang mesra dengan Tuhan.

Mario Teguh - Loving you all as always

Mencetak Generasi Unggul Ala Jepang

Kekeliruan dunia pendidikan kita selama ini terletak pada ketidakmampuan para pakar pendidikan, pendidik, bahkan pengambil kebijakan untuk mencetak generasi unggul. Generasi ini punya ciri kreatif, perekayasa, pencipta, dan bersikap atau bertingkah laku teladan. Selain berbudi pekerti luhur, generasi unggul dalam kehidupan keseharian dicirikan peduli sesama, menghargai pendapat orang lain, tertib, jujur, disiplin, bertanggung jawab, penuh kasih sayang, cinta kebersihan, keindahan dan lingkungan serta concern terhadap perdamaian.


Sayang seribu sayang, dunia pendidikan kita tampaknya masih terfokus mencetak "generasi pintar". Generasi ini lebih mengutamakan pencapaian prestasi program belajarnya dengan sasaran "mengejar ranking atau nilai NEM (nilai evaluasi murni) dan UN (ujian nasional) tinggi" atau menjadi juara lomba mata pelajaran tertentu.

Indonesia banyak melahirkan sederet juara olimpiade internasional, baik di bidang pelajaran matematika, sains, fisika, kimia maupun olahraga. Pertanyaannya, dengan mencetak generasi yang bertumpu pada logika (otak kiri) itu, apa yang bisa diharapkan demi kemajuan bangsa ke depan? Kita lupa, bangsa yang dibangun hanya dengan mengandalkan ilmu, tanpa bekal kreativitas dan moral, hanya akan menghancurkan bangsa itu sendiri.

Menurut penelitian mutakhir di AS, peran logika bagi sukses seseorang hanya 4%. Selebihnya (96%) sukses seseorang ditentukan oleh kemampuan "otak kanan" yang punya andil besar dalam hal kreativitas, imajinasi, inovasi, daya rasa, kreasi, seni, kemampuan mencipta dan merekayasa. (MI, 16/1'06) Kemampuan otak sadar manusia sendiri sebenarnya hanya 12% dari seluruh kemampuan otak manusia dan selebihnya (88%) berada di otak bawah sadar, tepatnya di otak kanan. (Quantum Ikhlas, 2007).

Inilah rahasia bangsa Jepang, Korea, China, Singapura, dan negara-negara Barat hingga menjadi bangsa maju. Belakangan hal itu mulai diketahui dan disadari pula di India, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina. Indonesia? Barangkali baru sebagian kecil orang memahami pentingnya pengembangan peran otak kiri bagi sebuah sistem pendidikan.

Ironis, di tengah bangsa-bangsa lain makin aktif mengembangkan model pendidikan ke arah yang lebih baik, Indonesia justru masih berkutat pada berbagai masalah kompleks. Waktu, pikiran dan tenaga kita seolah terkuras hanya untuk membahas masalah pemberantasan korupsi, karut-marutnya pelayanan publik dan masalah birokrasi yang berbelit.

Apa yang salah dengan pendidikan kita? Bukankah sejak duduk di kelas TK, SD, SMP, dan SMA siswa-siswi selain diajarkan beberapa pelajaran umum dan khusus juga tak ketinggalan selalu dicekoki pelajaran agama dan kewarganegaraan? Suasana religius pun selalu melingkupi keseharian anak-anak Indonesia. Khotbah-khotbah agama tak hanya dilakukan di tempat-tempat ibadah, namun juga di televisi, lingkungan kerja dan masyarakat.

Ini bertolak belakang dengan kehidupan nyata masyarakat kita, yang justru kurang mencerminkan nuansa kehidupan agamis. Budaya tertib dan bersih, yang diyakini sebagai bagian dari iman, terabaikan. Tatanan kehidupan masyarakat secara umum pun tidak menunjukkan kebajikan dan keteraturan.

Pelanggaran lalu lintas merupakan hal yang biasa. Budaya antre dan sopan-santun dianggap angin lalu. Kepedulian masyarakat terhadap kebersihan dan lingkungan, rendah. Banyak orang masih membuang sampah sembarangan, sementara fasilitas umum kotor dan bau. Di lain pihak, kasus-kasus perusakan lingkungan dan kriminalitas jalanan selalu menghiasi media massa setiap hari.

Dari pengalaman ketika berkunjung ke Jepang dan mencermati secara seksama sekolah dasar di negeri Sakura ini, terlihat pembiasaan sikap disiplin dan tingkah laku bermoral telah ditanamkan sejak siswa mulai masuk sekolah. Meski tak dibekali pelajaran agama, tatanan kehidupan masyarakat Jepang nyatanya lebih mapan, tertib, bermoral.

Begitu anak didik memasuki lingkungan sekolah, mereka harus rela dan sabar melepas sepatu untuk ditukar dengan sandal/sepatu khusus yang sudah disediakan di loker-loker. Ketika siswa hendak ke toilet, sandal/sepatu yang dikenakannya pun masih harus ditukar lagi dengan sandal khusus toilet yang terparkir rapi di depan pintu toilet. Ingat, usai memakainya, siswa harus mengembalikannya ke posisi semula untuk memudahkan rekan lain yang akan menggunakan selanjutnya. Meski kelihatannya sepele, namun pembiasaan-pembiasaan ini dapat menumbuhkan kesadaran pada siswa untuk bersikap sabar, bertanggung jawab, menghargai orang lain, hidup bersih dan selalu menjaga kesehatan tubuh.

Di dalam kelas sendiri, anak-anak Jepang sudah dibiasakan melayani teman-teman sekelasnya dengan menyajikan makanan secara bergiliran. Pembiasaan ini untuk menanamkan kesadaran anak-anak agar tertib, disiplin, menghargai budaya antre, rajin, penuh kebersamaan dan peduli sesama.

Di kelas-kelas sekolah Jepang banyak dipajang hasil karya siswa, baik di dinding maupun di atas rak-rak tempat tas siswa. Coraknya beraneka ragam, mulai dari karya dari barang-barang bekas dengan disain robot, mobil, dan bangunan tinggi hingga bentuk-bentuk karya lainnya yang lebih rumit.

Pembiasaan memamerkan hasil cipta karya siswa, merupakan momentum bagi siswa untuk meraih cita-cita. Lewat karya-karya tersebut, anak-anak Jepang kelak diharapkan bisa menjadi perakit mobil, robot, arsitek gedung-gedung bertingkat dan pencipta alat-alat canggih lainnya hingga menjadi kebanggaan bagi bangsanya.

Memang, kemampuan untuk berkreasi mendapat porsi besar dalam sistem pendidikan di Jepang. Sejak dini kemampuan dan kreativitas siswa digali sebesar-besarnya demi disiapkan sebagai tenaga terampil penuh kreativitas di bidang masing-masing di masa depan.

Falsafah Jepang mengatakan, "Anak-anak adalah harta karun negara". Nasib bangsa masa depan diyakini ada di pundak anak-anak mereka. Maka, negara selalu memperlakukan istimewa anak-anak Jepang, baik dibidang pendidikan, kesehatan, gizi, maupun perkembangan emosionalnya. Sistem pendidikan nasional Jepang pun lebih diarahkan demi kemajuan anak-anak bangsa ke depan.

Apakah kita akan terus membiarkan sistem pendidikan ini lebih bertumpu pada logika, tanpa mengutamakan penggalian kemampuan dan kreativitas seperti anak-anak Jepang? ***

Oleh Arman Andi Amirullah
Kamis, 8 Mei 2008 ( Suara Karya )
Penulis adalah staf Direktorat Pembinaan TK dan SD,
Ditjen Mandikdasmen, Depdiknas.


---------------------------------------------------------------


http://re-searchengines.com/arman1208.html

Info Muda Mendunia

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.